“RUMAH DARING : Solusi Pembalajar Ditengah Pandemi” Oleh : Pan Surya Handika
Kasus penyebaran pandemi Covid-19 yang mulai terdengar beritanya dari daerah Wuhan (Lee, 2020) menjadi awal menyebarnya kekhawatiran seluruh dunia atas penyebaran virus Corona. Berbagai kasus di seluruh dunia menjadi sorotan berbagai negara, termasuk Indonesia. Berbagai dampak yang ditimbulkan pandemic tersebut muncul di berbagai aspek kehidupan masyarakat Indonesia, termasuk di bidang Pendidikan. Menurut UNESCO sekitar 1,3 miliar pelajar dan mahasiswa di seluruh dunia tidak dapat bersekolah atau kuliah sebagaimana biasanya akibat penyebaran COVID-19. Hal tersebut menjadi salah satu bahan kajian yang dilakukan oleh para pakar Pendidikan di seluruh dunia, mengenai bagaimana agar pembelajaran tetap berjalan dan kualitas pembelajaran tidak menurun, walaupun terdapat tantangan yang begitu besar, termasuk menjawab apa dan bagaimana
Untuk meciptakan teknik mengejar yang baik guru harus mampu menggunkan berbagai aplikasi pendukung yang dilakukan dalam pembelajaran online. Riyanda, Herlina, dan Wicaksono (2020) menjelaskan bahwa beberapa hal yang dapat dilakukan selama pembelajaran daring (daring) adalah saling berkomunikasi dan berdiskusi secara online. Berbagai aplikasi dengan beragam fitur dapat menjadi pilihan para guru dalam melaksanakan pembelajaran secara daring (Abidah, et.al. 2020; Zhou, et.al. 2020). Guru dapat memanfaatkan berbagai aplikasi yang disediakan olen pemerintah atau instansi swasta untuk mendukung pembelajaran seperti Zoom Meeting, Google Meet, WhatsApp Group,atau Telegram sebagai sarana dalam mendukung pembelajaran.
Media pembelajaran juga menjadi hal yang tidak kalah penting dalam pelaksanaan pembelajaran. Media pembelajaran secara umum dapat diartikan sebagai alat bantu proses belajar mengajar. Menurut Hujair (2013: 4-5) mendefenisikan media pembelajaran sebagai sarana atau alat bantu dalam pendidikan yang difungsikan sebagai perantara pada proses pembelajaran agar meningkatkan efektifitas serta efisisensi dalam mencapai tujuan pembelajaran. Sedangkan Gagne dan Briggs (1975) dalam Azhar (2013: 4), memberikan pengertian bahwa media pembelajaran meliputi alat-alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran yang terdiri dari buku, tape recorder, kaset, video kamera, video recorder, film, slide, foto, gambar, grafik televisi, dan komputer. Media pembelajaran berfungsi untuk mempermudah pengajar dalam menyampaikan materi sehingga tercipta pembelajaran yang efektif dan efisien. Munadi (2013: 37-38) memaparkan beberapa fungsi media pembelajaran diantaranya 1) Media pembelajaran dapat menggantikan fungsi guru sebagai sumber belajar yakin sebagai penyalur, penyampai, penghubung dalam pembelajaran, 2) Media pembelajaran mampu menambah pembendaharaan kata yang maknanya benar-benar bisa dipahami siswa, 3) Media pembelajaran mampu mengatasi hambatan ruang dan waktu, kemudian juga bisa mengatasi keterbatasan panca indra manusia, 4) Media pembelajaran dapat meningkatkan perhatian siswa terhadap materi yang diajarkan, 5) Media pembelajaran mampu menunjukan reaksi dari perasaan, emosi, serta tingkat penerimaan ataupun penolakan dari siswa terhadap materi yang diajarkan, 6) Media pembelajaran mampu memberikan persepsi, mengingat, berfikir, kemudian mengembangkan gagasan dan tanggapan yang dituangkan dalam kata-kata, 7) Media Pembelajaran bisa meningkatkan serta mengmbangkan imajinasi yang dimiliki siswa, 8) Melalui media pembelajaran guru dapat memberikan motivasi bagi siswa, dan 9) Media pembelajaran dapat mengatasi masalah adat, budaya, keyakinan, dan lain-lain antar peserta didik.
Untuk itu guru harus mampu menyajikan dan membuat media pembelajaran yang dapat menunjang pembelajaran yang dilakukan selama pandemi. Agar tujuan pendidikan yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dijelaskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Untuk mencapai pendidikan yang berkualitas, tentunya harus didukung oleh proses belajar yang baik.
Kendati demikian terdapat beberapa hambatan yang dihadapi guru. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh beberapa guru di kota Medan. Terdapat beberapa kendala yang dihadapi guru diantaranya guru kesulitan dalam menentukan model pembelajaran yang akan digunakan, keterbatasan media yang dimilik guru, dan pembuatan media yang memerlukan waktu yang lama, dan tidak adanya tutor yang mengajarkan pembuatan media yang praktis dan mudah. Dalam pembelajaran guru biasa hanya mengirim beberapa gambar atau tulisan kepada siswa untuk dibaca dan kemudian memberikan penugasan kepada siswa. Hal ini membuat sisiwa cenderung bosan dan malas dalam mengikuti pembelajaran.
Berdasarkan uraian diatas penulis memberi solusi “Rumah Daring” sebagai solusi pembelajaran ditengah pandemi. Rumah daring merupakan sebuah sarana yang dibuat untuk menghimpun beberapa guru yang mengalamai kendalam dalam melakukan pembelajaran. Di rumah daring nantinya guru akan diberi bimbingan dalam memilih model pembelajaran yang tepat digunakan untuk siswa dan akan dibimbing membuat media yang akan digunakan dalam pembelajaran. Hasil dari media yang dibuat oleh guru akan dijadiakn satu menjadi satu media yang bisa digunakan oleh setiap guru. Selain itu dirumah daring juga memfasilitasi berbagai media yang diperlukan oleh guru disini guru dapat saling bertukar media satu guru dengan guru lainnya. Dalam programnya rumah daring akan membuat pembelajarn secara bersama atau lintas sekolah yang dilakukan secara rutin setiap akhir bulan. Guru-guru yang menjadi mitra dalam rumah daring akan mendepat kesempatan menjadi pengajar disekolah lain. Hal ini sebagai upaya mengurangi kebosanan yang dihadapi oleh siswa. Dengan adanya rumah daring guru dapat memiliki banyak bahan ajar dan teknik yang pas digunakan dalam pembelajaran sehingga ketercapaian pembelajaran dapat sesuai dengan Ketercapaian Ketuntasan Minimum (KKM).
Daftar Pustaka
Abidah, A., Hidaayatullaah, H. N., Simamora, R. M., Fehabutar, D., & Mutakinati, L. (2020). The Impact of Covid-19 to Indonesian Education and Its Relation to the Philosophy of “ Merdeka Belajar” Studies in Philosophy of Science and Education, 1(1), 38–49. https://doi.org/https://doi.org/10.15408/sjsbs.v7i3.15104.
Arsyad, Azhar. (2013). Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press.
Dokumen Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Coronavirus Disease (Covid-19) dalam format PDF ini ditandatangai oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim pada tanggal 24 Maret 2020.
Hujair AH. Sanaky. (2013). Media Pembelajaran Interaktif-Inovatif. Yogyakarta: Kaukaba Dipantara.
Lee, A. (2020). Wuhan novel coronavirus (COVID-19): why global control is challenging? Public Health,January,19-21.https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.puhe.2020.02.001.
Luthra, P. 2020. Covid”s 19 staggering impact on global education. World Economic Forum.
Riyanda, A. R., Herlina, K., & Wicaksono, B. A. (2020). Evaluasi Implementasi Sistem Pembelajaran Daring Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung. IKRA-ITH HUMANIORA: Jurnal Sosial dan Humaniora, 4(1), 66-71.
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Yudhi Munadi. (2013). Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: Referensi.
Zhou, L., Li, F., Wu, S., & Zhou, M. (2020). “School’s Out, But Class’s On”, The Largest Online Education in the World Today: Taking China’s Practical Exploration During The COVID-19 Epidemic Prevention and Control as An Example. The Largest Online Education in the World Today, 4(2), 501–519. https://doi.org/10.15354/bece.20.ar023.Keywords

Wah bener banget, baru nyadar ternyata system yang selama pandemi ini dijalani bisa disebut juga sebagai "rumah daring"
BalasHapus